Anyeong Haseyeo!!!

Rabu, 18 Mei 2016

PUPUISIAN

Menutup kesediahan
Ditengah rintikan hujan
                Pohon terlihat membentang di balik jendela kelas
Kadang ku iri padanya
Yang mampu melihatkan kegembiraannya
Menari-nari menikmati angin yang tertiup
Padahal dia sedang diguyur hujan
Dan mungkin kedinginan menyelimutinya
Terjerat pilihan
Dua insan yang berbeda
Berdiri dengan pandangannya
Membuatku terombang-ambing pilihan
Tak mungkin ku menyakitinya
Tak mungkin pula ku meninggalkannya
Aku tak ingin terjerat dalam pilihan
Ku serahkan pada yang maha menciptakan
Berdoa, mengharap Ridho-Nya
Siapapun akhirnya...
Puisi untuk mama
Puisi sederhana,
Senandung dari hati kutuliskan
Diatas sepercik kertas dengan goresan tinta
Untuk wanita tanpa balas jasa
Mama..
Sebuah kata-kata puitis ini ku tuliskan untukmu
Mencoba kurangkai menjadi indah

Seindah kau terus merangkai ku menjadi sholehah

JANJI SAHABAT


Kabut pagi mulai berdatangan. Angin mulai menyerang tubuh, menusuk menembus ke setiappori mumbuatku menggigil. Dari detik itulah aktivitas ku awali. Tidak, bukan aktivitas, tetapi lebih mengarah pada tugas. Yapz, memang benar kata-kata yang lagi ngetren dikalangan pelajar kali ini, “tiada hari tanpa tugas”! bahkan pada hari minggu, hari libur yang sudah bersifat universal ini masih saja ada tugas yang wajib dilakukan.
“ huh, Tugas yang sangat menguras tenaga “ desahku. Aku mengernyit ketika membayangkan ibuku yang setiap hari menguras tenaganya. Mulai dari nyuci, beres-beres, ngepel. Uh, sangat tidak sebanding sekali dengan aku yang hanya mengerjakan satu hari saja.
“ Kring.. kring.. “ suara yang tidak asing lagi di telingaku. Ku keluarkan sepeda, sejenak ku melirik ke kaca dan merapikan pakaianku.
Tatapan wajah yang sudah bosan kulihat berada di depanku.”Bosan gue liat ekspresi lo !!” hantamku. “Gua juga bosen terus-terus nunggu lo sampe bulukan !!!” balasnya dengan tak mau kalah hantam. Aku hanya cengengesan menanggapinya. Sudah tercatat dalam program mingguanku. Meski program itu kadang terlaksana, kadang tidak. Tentu saja ada faktor penyebabnya. Selain karena punya kesibukan sendiri, aku hanya ditemani satu orang saja yang setia menamaniku bersepeda. Jika dia ada urusan, ya, program ku tidak akan terlaksana. tetapi jika aku yang punya urusan, dia tetap melaksanakan programnya. Karena meskipun kita selalu bersama, tapi watak kami berbeda. Dia pemberani, sementara aku ?
Dyara, nama pendeknya. Sudah ku anggap seperti kakakku sendiri. Kita beda satu tahun. Meski begitu, aku tidak pernah mengenal kesopanan jika berbicara dengannya. Tidak peduli apa yang aku katakan dan aku lakukan kepadanya. Tapi itu bukan masalah baginya. Bahkan kita sudah seperti kucing dan anjing. meskipun kita baru kenal 2 tahun, tapi kita sudah begitu akrab.
Tidak ada percakapan, hening. “ udah kaya donald bebek aja muka lo!” ejekku mencairkan suasana.” Kemaren abis di adopsi sama ibunya bebek!” balasnya dengan sedikit menyentak sambil menggoes sepedahnya seakan mengisyaratkanku untuk mengikutinya ke bawah pohon.
Hanya ada suara gemeruh angin yang terdengar. “ kenapa sih ? ada masalah ? elo mah gitu orangnya , kalau ada masalah ga bilang bilang!”
Tak ada jawaban
“heh, elo budek apa??!!”
Masih tak ada jawaban.
“woyyyyyy!!! “ sentakku tepat pada telinganya.
“gue bakal ke singapur, puas lo???!!” katanya nyerongot depan wajahku.
“ninggalin gue? Ninggalin perssahabatn kita? Gak akan ngejalanin program mingguan lagi ? gak akan... “ elo bisa diem ga sih!!??” sentaknya sebelum ku menyelesaikan perkataanku. Aku hanya menatapnya dengan wajah kecewa. “ kenapa? Nyesel udah mau tau? Nyesel udah maksa gue untuk bicara?
“mau apa kamu ke singapur”?
“ kuliah “ jawabnya dingin.
“ oh! “ jawabku, sambi memalingkan wajah.
“ ini alasanku mengapa aku tak mau memberitahumu. Ini bukan keinginanku. Aku masih ingin menjaga persahabatan kita. Aku masih ingin melanjutkan program mingguan kita” “lalu?” potongku sebelum ia selesai bicara.
Dia sejenak menunduk, seakan ada hal yang di sembunyikan dalam fikirannya. “aku harus lakukan itu ,maaf !” “tak ada alasan lain ?” Dia hanya menunduk . Aku yakin ,pasti ada alasan yang membuat tekadnya kuat bukan hanya sekedar pendidikannya.
”pergi aja sana ! Kejar cita-cita lo!”
“lo marah? Mau benci sama gue?!”
“ udahlah jangan mikirin gue , gue bisa ko ngapa-ngapain sendirian , gue bisa jalanin program nungguan gue sendiri , toh , gue sebelum kenal lo bisa pergi kemana-mana sendirian “
“ Tapi gue gak bisa ! lo enak disini masih banyak orang yang lo kenal, gue yang bakal sendirian disana ! gue disana ga akan selamanya ko. Gue juga gak mungkin lupa sama persahabatan kita kali ! inget put, elo itu sudah gue anggap sebagai adik tersengkleng gue. Yaa, meskipun lo nyebelinnya minta ampun, dunia ga asik kalau ga ada elo, ga ada bahan ejekan! Hahahah “ ucapnya puas.
“ jadi gua dilahririn Cuma jadi bahan ejekan aja gitu? Hmmm.. baru nyadar gue..”. Membuatnya semakin puas.
“well... “ ucapnya masih dengan menertawakanku sambil melentangkan tangaannya ke pundaku “Elo jangan sedih jika ga ada gue okey?? ( dengan pedenya). Inget! Elo ga boleh jadi orang penakut! Oh iya satu lagi, elo harus translate tin lagu inggris, supaya elo bisa ngomong pake inggris dan nilai inggris loe bukan bebek lagi okeyyyyy????? Mencoba menghiburku.
“ rese lo!!! “ jawabku masih dengan wajah memelas.
            Berakhirlah semuanya mungkin, fikrku. Tak ada lagi yang bisa ku andalkan. Kesedihanku sudah terbayang dalam detik ini juga. Kamar mungkin menjadi tempat yang akan menghabiskan waktu senggangku. Tapi aku sadar, sahabat tidak akan pernah ada akhirnya..